LAPORAN PRAKTIKUM DASAR – DASAR ILMU TANAH
ACARA VII
“Struktur Tanah”
Dosen Pengampu : Ir. Inkorena G.S. Sukartono, M.Agr
Disusun oleh :
Nama : Amalia Nur Fadlila
NPM : 183112500150022
Kelas : B
Kelompok : 1
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2019
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanah merupakan materi yang melapisi seluruh dataran dibumi yang terdiri dari bahan organik dan bahan anorganik yang berbentuk tiga dimensi tersusun dari masa padat, cair, dan gas pada permukaan bumi. Tanah memiliki sifat fisik seperti struktur tanah yaitu gumpalan kecil dari butir-butir tanah yang terikat oleh perekat organic. Struktur tanah sangat penting untuk diketahi karena struktur tanah berpengaruh terhadap pengolahan tanah yang meliputi pergerakan air, ukuran, kemantapan agregat konsistensi, erosi dan porositas yang merupakan factor penting yang harus diperhatikan dalam mengolah lahan pertanian. Oleh karena itu sangat perlu untuk dilakukan praktikum struktur tanah untuk menentukan kerapatan butir tanah dan kekapatan masa.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan struktur tanah berdasarkan bentuk,ukuran, dan kemantapan partikelnya.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Struktur tanah merupakan sifat fisik tanah yang menggambarkan susunan keruangan partikel-partikel tanah yang bergabung antara satu dengan yang lain membentuk agregat. Dalam tinjauan morfologi, struktur tanah diartikan sebagai susunan partikel-partikel primer menjadi satu kelompok partikel (cluster) yang disebut agregat, yang dapat dipisah-pisahkan kembali serta mempunyai sifat yang berbeda dari sekumpulan partikel primer yang tidak teragregasi.
Struktur tanah yang baik adalah yang kandungan udara dan airnya dalam jumlah cukup dan seimbang serta mantap. Hal semacam ini hanya terdapat pada struktur yang ruang pori-porinya besar, dengan perbandingan yang sama antara pori-pori makro dan pori-pori mikro serta tahan terhadap pukulan tetas-tetes air hujan. Dikatakan pula bahwa struktur yang baik bila perbandingan sama antara padatan air, udara, dan padatan .
Struktur tanah digunakan untuk menunjukkan ukuran partikel-partikel tanah seperti pasir, debu dan liat yang membentuk agregat satu dengan yang lainnya yang dibatasi oleh bidang belah alami yang lemah. Agregat yang terbentuk secara alami disebut struktur yang dapat dimodifikasi pengaruh tekstur tanah dalam hubungannya dengan kelembaban porositas, tersedia unsur hara, kegiatan jasad hidup dan pengaruh pemakaian akar .
Tanah yang terbentuk di daerah dengan curah hujan tinggi umumnya ditemukan struktur tanah atau granular dilapisan atas yaitu horizon A dan struktur gumpal di horizon B atau tanah lapis bawah. Struktur dapat berkembang dari butiran-butiran tunggal. Dalam rangka menghasilkan agregat-agregat dimana harus terdapat beberapa mekanisme dan partikel-partikel tanah pengelompokan bersama menjadi doster. Pembentukan ini kadang-kadang sampai ketahap perkembangan struktural yang mantap .
Struktur tanah sangat berpengaruh dalam bidang pertanian. Tanah sebagai media tumbuh bagi tanaman menjadi penentu seberapa hasil panen yang didapat jike struktur terlalu mantap maka akar sulit menembusnya. Sebaliknya jika kemantapan struktur terlalu lemah maka ketersediaan unsur hara dan air akan sedikit karena tanah tidak dapat mengikat unsur hara dan air dengan kuat, oleh karena itu dibutuhkan struktur tanah yang sumbang.
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum ini ialah contoh tanah dan buku penuntun atau percobaan.
B. Cara Kerja
1. Diambil gumpalan tanah (sedapat mungkin dalam keadaan lembab) sebesar 10 cm3.
2. Dipecah dengan cara menekan dengan jari.
3. Dipecahan gumpalan tersebut merupakan agregat atau gabungan agregat.
4. Dari agregat ditentukan bentuk, ukuran dan kemantapannya.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
No.
|
Gambar
|
Keterangan
| |||
1.
|
Bentuk = Prisma
Diameter = 1,9 cm
Ukuran = Halus
| ||||
2.
|
|
Bentuk = Sudut
Diameter = 3,5 cm
Ukuran = Besar
| |||
3.
|
|
Bentuk = Keping
Diameter = 2 cm
Ukuran = Sangat Besar
|
B. Pembahasan
Dari hasil praktikum yang diperoleh, diketahui bahwa struktur tanah yang ada di lahan laboratorium bambu kuning Universitas Nasional antara lain: berbentuk sudut (ditemukan di horizon B pada tanah daerah iklim basah), prisma (ditemukan di horizon B pada tanah daerah iklim kering), keping ( ditemukan di horizon E atau pada lapisan liat). Struktur- struktur tanah tersebut memiliki ukuran yang bearagam. Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur tanah diantaranya: lempung dan ion tertukar, perekat-perekat organik, tanaman dan sisa tanaman, senyawa organik dan perekat, mikroba, binatang, dan udara. Alangkah baiknya, tanah harus stabil. Yakni, agregat-agregatnya tahan terhadap benturan tetesan hujan dan air , jika tidak demikian tanah akan menjadi hancur.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan, bahwa:
1. Terdapat berbagai struktur tanah yang ada di lahan laboratorium bambu
kuning yaitu sudut, prisma, dan keping.
2. Struktur tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya: senyawa
organik, tanaman dan sisa tanaman, mikroba, binatang, dan udara.
B. Saran
Dalam melaksanakan praktikum struktur tanah terdapat beberapa kekurangan yang disebabkan oleh kurangnya alat yang dibutuhkan. Misalnya, pengamatan struktur tanah tidak menggunakan kaca pembesar (lup) sebaliknya menggunakan mata telanjang. Akibatnya praktikan kurang dapat melihat jelas bentuk struktur tanah begitu pun dengan ukurannya.
DAFTAR PUSTAKA
Karim, Abdul.2014.Laporan Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah“Struktur Tanah”. Mataram:Universitas Mataram.
Lathifah, A.N.2016.Menganalisis Struktur Tanah dan KonsistensinTanah.Jurnal Ilmiah Mahasiswa Geografi UNY.
Suryati, Vivin.2015. Laporan Struktur Tanah. Bogor :Institut Pertanian Bogor.